Dendeng Kulit Singkong (D’Kong) Khas Kampung Cireundeu

06.48




Pembicaraan bersama teman-teman mengenai makanan yang dapat dinikmati ketika hujan turun sekaligus menghangatkan suasana, berlangsung beberapakali pertemuan dikelas dan diluar kelas, biasanya mahasiswa sering nongkrong sambil bercerita. Dimulai dengan perkenalan makanan dendeng kulit singkong sebagai ciri khas oleh-oleh dari kampung Cireundeu dan juga ubi Cilembu dari Sumedang yang manisnya seperti madu.

Tapi yang kita soroti disini adalah dendeng kulit singkong kaena pada awalnya tidak terfikirkan sama sekali mengenai makanan olahan yang dianggap sebagai limbah. Karena biasanya kulit singkong ini digunakan untuk pakan ternak, dan jarang digunakan sebagai olahan makanan. Berangkat dari latarbelakang tersebut akhirnya kami tertarik untuk menggali lebih lanjut mengenai oleh-oleh khas kampung Cireundeu yang katanya masyarakat adat disana mengkonsumsi singkong sebagai makanan pokok pengganti beras.

Dilain hari, cuaca hari itu tengah samar-samar menjelang hujan, percakapan dengan tokoh terkemuka kampung adat Cireundeu berlangsung menarik karena narasumber (bapak Jajat) menyampaikan dengan bahasa sunda yang humoris sehingga kami dibuat tertawa dengan kondisi pembicaraan yang santai. Beliau menyampaikan sejarah awal mulanya dendeng kulit singkong dapat dikonsumsi.

Katanya berdasarkan ceita nenek moyang kampung adat Cireundeu, bahwa sudah sejak lama masyarakat mengkonsumsi berbagai macam makanan yang mereka tanam. karena prinsip yang dipegang teguh oleh masyarakat adat kampung Cireundeu adalah “Teu Nyawah Asal Boga Pare, Teu Boga Pare Asal Boga Beas, Teu Boga Beas Asal Bisa Nyangu, Teu Nyangu Asal Dahar, Teu Dahar Asal Kuat

Maksudnya adalah tidak punya sawah asal punya beras, tidak punya beras asal dapat menanak nasi, tidak punya nasi asal makan, tidak makan asal kuat. Artinya agar manusia tidak ketergantungan pada satu bahan makanan pokok saja, misalnya bahan makanan pokok negara Indonesia yaitu beras, namun pandangan masyarakat kampung adat Cireundeu mereka memiliki alternatif dalam bahan makanan pokok yaitu ketela atau singkong yang diolah menjadi RASI “Beras Singkong” dan olahan lain seperti dendeng kulit singkong yang disingkat menjadi D’Kong.

Kang Jajat setelahnya mengantarkan kami pada Ibu Neneng selaku tim produksi dari oleh-oleh khas Kampung Cirendeu. Menurutnya olahan kulit singkong ini muncul karena dari kebiasaan masyarakat yang menjadikan singkong sebagai makanan pokok sejak lama. Karena yang dikonsumsi nya selalu singkong maka inovasi yang muncul pun dari singkong.

Sebagai penyandang gelar kampung adat tentunya Kampung Cireundeu sering dikunjungi wisatawan juga peneliti. Peneliti termasuk diantaranya dosen dan mahasiswa. Diakui Ibu Neneng ada sekelompok mahasiswa yang ikut berbagi ilmu nya dengan ibu-ibu dari Kampung Cireundeu. Rupanya adalah pelatihan pemanfaatan kulit singkong yang hasilnya ialah dendeng kulit singkong.

Ilmu tersebut akhirnya diterapkan dan diajarkan pada masyarakat Kampung Cirendeu, dan terus di produksi. Hingga saat ini pun terus di produksi dan menjadi salah satu olahan singkong khas Kampung Cireundeu.

Bahan utama D’Kong ini selain kulit singkong adalah ikan patin. Ternyata terdapat manfaat yang mungkin tidak banyak diketahui masyarakat. Menurut ahli gizi Rosihan Anwar, Sgz (tribunnews, 2013) jika dilihat dari rendahnya kadar kolesterol yang terkandung dalam daging ikan patin (21-39mg/100 gram), maka manfaat ikan patin sangatlah bagus dalam menjalankan program diet karena bisa mengurangi asupan kolesterol harian.

Selain itu, kulit singkong ternyata dapat digunakan sebagai obat untuk diare, hal ini berdasarkan pada hasil penelitian peraih medali emas pada program Internasional Young Inventors Project Olimpiade (IYIPO) berjudul “Analisis Pengaruh Pemberian Antibiotik dari Tubuh Lalat Rumah terhadap Bakteri E coli dengan Metode Total Plate Count dalam Upaya Pengobatan Penyakit Diare Manusia”. Kulit singkong mengandung karbon aktif yang ternyata mampu menyerap 99,98% kandungan tembaga air limbah (Pimpii, 2016). Dalam perut manusia berfungsi sebagai pemisah kandungan bahan makanan yang dapat diserap atau dibuang sebagai limbah yang akan dikeluarkan dari tubuh kita.

Jika anda tertarik untuk mencicipi dendeng kulit singkong anda bisa berkunjung ke Kampung Adat Cirendeu yang terletak di Kecamatan Leuwi Gajah Kota Cimahi. Dendeng kulit singkong ini bisa anda dapatkan di balai desa Kampung Cirendeu. Namun bagi anda yang kesulitan untuk datang ke sana dan tertarik ingin mencobanya, anda bisa menghubungi kontak D’Kong yang tertera di tautan kontak atau melalui instagram D’Kong di @dkong.bdg.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images